Bisseck: Seperti Mimpi Bisa Perkuat Inter Milan, Saya Ingin Jadi Pilar Tim

Yann Bisseck masih belum mempercayai bahwa dirinya kini merupakan seorang pemain Inter Milan.

Dia tak menyangka bisa berada dalam Satu tim dengan para pemain top Nerazzurri, yang dulu hanya ia lihat di TV atau Game FIFA.

Hal ini diungkapkannya dalam sesi wawancara dengan Transfermarkt via Calciomercato, di mana ia juga membahas soal musim debutnya di Inter dan mengungkapkan ambisinya yang tinggi untuk masa depan.

Bek tengah berusia 23 tahun itu bergabung dengan Nerazzurri pada musim panas lalu sebagai pemain yang relatif tidak dikenal.

Meski awalnya kesulitan mendapatkan menit bermain, performa pemain internasional Jerman itu meningkat seiring berjalannya musim. Dia kerap masuk sebagai pemain pengganti di sisi kanan pertahanan Tiga bek.

Dalam wawancara tersebut Bisseck pertama-tama mengaku dirinya sering merasa seperti sedang bermimpi dapat menjadi salah satu bagian dalam skuad Inter.

“Terkadang saya harus mencubit diri sendiri untuk memahami apakah ini semua nyata,” ujar Bisseck.

“Saya mengenal sebagian besar pemain Inter hanya dari TV atau Game FIFA. Tiba-tiba saya mendapati diri saya berbagi ruang ganti dengan mereka dan menjadi bagian dari grup,”

“Mereka sangat baik kepada saya. Namun ketika Anda berada di klub sebesar Inter, anda harus berjuang mendapatkan status Anda. Ini tidak diberikan begitu saja,”

“Bermain di Inter levelnya jauh berbeda dengan apa yang biasa saya alami. Mereka mengatakan kepada saya bahwa memainkan sepuluh pertandingan untuk Inter akan setara dengan kampanye yang bagus,”

“Jadi, Saya tidak akan senang jika tidak mendapatkan waktu bermain. Inilah yang seharusnya dipikirkan oleh seorang atlet,”

Bisseck bertekad untuk mendapat lebih banyak ruang di Inter mulai musim depan demi menjadi salah Satu pemain penting di timnya.

“Sekarang saya ingin mengambil langkah berikutnya mulai musim depan. Saya ingin memainkan pertandingan besar, termasuk Liga Champions, dan saya mengarahkan pandangan saya pada tim nasional,”

“Para veteran klub telah meyakinkan saya bahwa saya akan bisa menjadi pilar tim,”

“Saya tidak harus menyembunyikan ambisi saya, saya memiliki kualitas unik. Dan pelatih tahu betapa berharganya saya,”

Tentang hubungannya dengan pelatih Simone Inzaghi, ia mengatakan:

“Awalnya saya tidak bisa mengekspresikan diri dalam bahasa Italia, jadi kami tidak banyak bicara. Ada kendala bahasa tetapi dia tidak pernah menganggap saya tidak cukup baik,”

“Saya juga merasa dia kesulitan mencadangkan saya karena dia tahu saya layak mendapat posisi starter,”

“Sekarang saya memahami bahasanya, dia menjelaskan banyak hal kepada saya, meminta saya untuk bersabar, dan saya berada di jalur yang benar. Dia benar-benar orang yang baik hati.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*