Bisseck: Berada di Inter Seperti di Rumah Sendiri, Saya Tipe Bek Modern

Meski baru saja bergabung dengan Inter Milan pada musim panas 2023 ini, Yann aurel Bisseck mengaku telah berhasil beradaptasi dengan baik. Dia bahkan merasa Nerazzurri sudah terasa seperti rumah baginya.

Berbicara dalam episode ‘New Brothers’ yang disiarkan oleh DAZN, bek Jerman berusia 22 tahun itu pertama-tama ditanya tentang awal mula ia mengenal sepak bola

“Saya tidak ingat kapan saya mulai bermain sepak bola, tapi orang tua saya mengatakan bahwa saya mulai bermain di usia 3-4 tahun,” ujar Bisseck, seperti dilansir FcInterNews.

“Gairah saya tetap utuh seiring berjalannya waktu. Pada tahun 2006, Piala Dunia digelar di Jerman, negara tempat saya dibesarkan, dan Saya menyaksikan beberapa pertandingan di Cologne: itu adalah sesuatu yang luar biasa bagi anak seperti saya saat itu. Semuanya dimulai dari sana,” sambungnya.

Idola Anda di masa kecil?

“Mungkin Henry, dia pesepakbola yang luar biasa.”

Peran pertama Anda?

“Penyerang, seperti hampir semua anak-anak. Seiring berjalannya waktu, saya semakin tinggi dan para pelatih mulai memindahkan posisi saya ke pertahanan,”

Selama pertandingan, bisakah kamu mengidentifikasi titik lemah tim lawan?

“Biasanya sebelum pertandingan, staf teknis dan analis pertandingan mencoba menjelaskan kepada saya kelemahan lawan. Namun, di lapangan para pemain lebih mengikuti naluri mereka,”

Aspek terpenting bagi seorang pemain?

“Saya pikir itu tergantung pada posisi di lapangan dan apa yang diminta pelatih dari Anda,”

Tipe bek seperti apa Anda?

“Saya seorang bek modern, saya suka menguasai bola dan memainkannya. Saya juga suka membantu menyerang dan mencetak gol. Tapi terkadang melakukan tekel yang bagus di area penalti lebih baik daripada mencetak gol,”

Apa yang paling Anda sukai dari suasana di ruang ganti?

“Kadang-kadang Anda tidak tahu apakah orang lain menyukai Anda, tapi di sini, di Inter, saya langsung merasa seperti di rumah sendiri. Semua orang menyambut saya dengan baik dan mudah untuk menyesuaikan diri,”

Mana yang lebih penting antara bakat atau tekad dalam sepak bola?

“Mungkin yang terakhir, karena saya tahu banyak anak-anak berbakat yang mengalami kegagalan. Anda memerlukan perpaduan yang tepat antara keduanya, tapi kerja keras itu lebih penting.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*