CEO Inter Ungkap Alasan Korbankan Spalletti Demi Datangkan Conte

CEO Inter Milan, Beppe Marotta mengungkapkan alasan dirinya mendepak pelatih Luciano Spalletti demi mendatangkan Antonio Conte sebagai pelatih baru Nerazzurri pada Mei 2019.

Dalam sesi wawancara yang diterbitkan FCInterNews, CEO Nerazzurri itu mengatakan bahwa ia mendatangkan mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu guna menanamkan “budaya kemenangan” di Inter.

Luciano Spalletti, yang saat ini melatih timnas Italia pernah menukangi Inter antara tahun 2017 hingga 2019.

Nerazzurri mendatangkan pelatih veteran tersebut dari Roma pada musim panas 2017.

Dan Spalletti berhasil membawa Inter kembali berlaga di Liga Champions di musim debutnya sebagai pelatih.

Dia menindaklanjuti capaian tersebut, dengan finish di Empat besar lagi di musim keduanya sebagai pelatih Inter, yakni pada musim 2018/2019.

Namun, capaian itu tidak cukup untuk membuatnya bertahan di Inter.

Sebaliknya, Inter memilih mengorbankan Spalletti demi mengejar Conte.

Conte telah tersedia selama lebih dari satu tahun setelah pemecatannya oleh Chelsea, dan merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman bekerja bersama Marotta saat masih di Juventus.

Conte membimbing Inter ke final Liga Europa di musim debutnya sebagai pelatih, dan kemudian di musim keduanya, Conte berhasil mempersembahkan gelar Serie A.

Marotta pun menjelaskan alasan dirinya mengorbankan Spalletti di Inter demi mendatangkan Conte.

“Ketika saya tiba di Inter pada tahun 2019, saya menerapkan kebijakan [mengubah budaya di klub],” kata Marotta.

“Saya mengorbankan seseorang seperti Spalletti,” lanjut sang pelatih. “Yang saya anggap sebagai pelatih hebat,”

“Tapi dia adalah bagian dari masa kini dan masa lalu,”

“Budaya yang ada bukanlah budaya pemenang,”

“Jadi, saya mengorbankan pelatih sebaik dia, agar saya bisa mendapatkan Conte, pelatih yang saya kenal baik,”

“Dan Conte membawa kami meraih Scudetto di musim keduanya sebagai pelatih.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*