Dzeko Ungkap Penyesalan Terbesarnya Selama di Inter Milan

Penyerang Fenerbahce, Edin Dzeko mengungkapkan penyesalan terbesarnya selama memperkuat Inter Milan, yakni saat kekalahan di final Liga Champions 2023 melawan Manchester City.

Dalam sesi wawancara dengan Gazzetta dello Sport, Dzeko mengaku bahwa kekalahan 0-1 Nerazzurri dari Manchester City di final Liga Champions 2023 masih membekas di benaknya.

Inter secara mengejutkan berhasil mencapai final kompetisi antar klub paling prestisius Eropa tersebut di Istanbul pada musim 2022-2023.

Inter menunjukkan penampilan gemilang saat mengalahkan rival sekota, AC Milan di babak Semifinal, tetapi akhirnya dikalahkan oleh tim asuhan Pep Guardiola.

Kendati demikian, Inter mampu merepotkan The Cityzens, dan bahkan hampir memaksakan perpanjangan waktu.

Dzeko mencetak Empat gol dari 13 pertandingan selama Liga Champions di musim tersebut, dan pelatih Inter, Simone Inzaghi menurunkannya sebagai starter ketimbang Romelu Lukaku di final.

Pertandingan itu lebih ketat dari yang diperkirakan banyak orang dan penyerang Bosnia itu yakin Nerazzurri ‘bisa saja menang’.

Dzeko masih menyesali kekalahan tersebut dengan mengatakan:

“Saya tidak sanggup menonton gol Manchester City,” ujarnya.

“Yang pasti, itu penyesalan terbesar saya,”

“Kadang-kadang, di Instagram, saya melihat gol Manchester City dan langsung menggeser layar, saya tidak sanggup menontonnya,”

“Jika Anda menonton pertandingan itu, maksud saya menjalaninya dari dalam hati, saya punya firasat kuat bahwa kami seharusnya bisa menang. Itu membuat saya kecewa,”

Inzaghi dikritik keras saat itu karena tidak memasukkan Lukaku ke dalam starting XI Inter, tetapi Dzeko menegaskan bahwa penyerang Belgia itu punya ‘30 menit’ untuk memberi dampak pada permainan.

“Semua orang boleh bicara… Tapi saya katakan: apakah menurut Anda seorang pelatih bisa memilih menurunkan pemain yang tidak sebagus pemain yang ia simpan di bangku cadangan? Dan melakukannya di final Liga Champions?,”

“Saya tetap tenang, saya tahu apa yang bisa saya berikan kepada tim. Yang pasti Lukaku tidak senang karena tidak bermain sebagai starter, itu normal,”

“Tetapi kemudian ia masuk dan membuat perbedaan,”

Dzeko kemudian mengakui keputusan Inter untuk membiarkannya pergi pada akhir musim itu terasa ‘aneh’, karena Nerazzurri dapat mempertahankannya ‘tanpa biaya’ tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak memperbarui kontraknya, yang membuatnya bergabung dengan klub Turki, Fenerbahce dengan status bebas transfer.

“Bagi saya, itu keputusan yang aneh,”

“Karena ketika Anda memiliki pemain yang menjadi starter di semua pertandingan penting, termasuk final Liga Champions, dan Anda dapat mempertahankannya tanpa biaya, dan memiliki Empat penyerang dalam skuad…”

“Itu tampak sangat aneh bagi saya,”

“Tetapi akhirnya saya memahaminya, dan menghormatinya,”

“Juga karena mereka selalu memperlakukan saya dengan sangat baik di Inter. Itu adalah dua tahun yang hebat, dan tentu saja mencapai final Liga Champions…”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*