Christian Eriksen tidak akan bisa lagi bermain di kompetisi Italia membela Inter Milan jika ia didiagnosis serangan jantung saat pertandingan Euro 2020 antara Denmark melawan Finlandia, menurut ahli jantung terkemuka dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Eriksen mendadak tersungkur dan sempat tak sadarkan diri di tengah pertandingan antara Denmark versus Finlandia, Sabtu (12/6/21) malam WIB. Para pemain pun histeris dan bergegas meminta pertolongan kepada tim medis.
Playmaker berusia 29 tahun itu segera diberi tindakan CPR alias resusitasi jantung oleh tim medis, dan kemudian ia dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan lebih lanjut.
Insiden tersebut diduga karena serangan jantung, di mana beberapa laporan mengklaim bahwa jantung eks gelandang Spurs itu sempat terhenti selama sekitar Lima menit di lapangan.
Pakar kesehatan jantung ternama dari NHS, Dr Scott Murray, yang berspesialisasi dalam pencegahan masalah jantung mengklaim bahwa Italia memiliki catatan positif dalam mencegah serangan jantung di sepak bola, sehingga masalah yang dialami Eriksen kemungkinan akan mengakhiri karirnya di Serie A.
“Ini mungkin menjadi akhir karirnya. Otoritas terkait di Italia akan menghentikan orang-orang yang berpartisipasi dalam olahraga jika didiagnosis memiliki kelainan jantung yang signifikan, dan itu berdasarkan undang-undang,” ujar Murray kepada Dailymail.
“Mereka telah melakukan itu dalam waktu yang lama, lebih dari 20 tahun, dan mereka telah berhasil mengurangi tingkat kematian akibat serangan jantung dalam olahraga secara signifikan.”