Jurnalis, Marani: Aturan Baru Pengganti FFP Jadi Ancaman Tim-Tim Besar Serie A

Jurnalis Italia, Matteo Marani menilai bahwa aturan finansial baru pengganti Financial Fair Play (FFP) dapat menjadi masalah serius bagi klub-klub besar Serie A Italia, termasuk Inter Milan.

Seperti yang diketahui bahwa UEFA telah menyetujui diberlakukannya aturan finansial baru untuk menggantikan Financial Fair Play (FFP), setelah dilakukannya rapat komite eksekutif UEFA di Nyon, Swiss, Kamis (7/4/2022) waktu setempat.

Nantinya, aturan finansial baru ini diberi nama Financial Sustainability and Club Licensing Regulations (FSCLR).

Melalui artikelnya yang diterbitkan oleh Tuttosport, Marani menganalisis kelebihan dan kekurangan dari FSCLR bagi klub-klub Serie A Italia kedepannya.

“Ada Tiga pilar dari aturan Financial baru ini yaitu: solvabilitas (kemampuan klub melunasi utang), stabilitas, dan pengendalian biaya. Adapun poin pertama lebih mudah, di mana klub dilarang memiliki utang jangka panjang,” ujar Marani.

“Akan ada pemeriksaan per triwulan. Hutang harus dilunasi paling lambang 15 hari setelah tanggal jatuh tempo,”

“Pada poin kedua, jumlah kerugian yang ditoleransi nantinya lebih longgar, dari sebelumnya €30 juta dalam tiga musim menjadi €60 juta, bahkan bisa €90 juta untuk klub yang punya catatan baik,”

“Tetapi poin ketiga adalah yang paling berat bagi klub-klub Italia yaitu prinsip rasio pengeluaran terhadap pendapatan. Musim 2023/24 klub hanya boleh membelanjakan maksimal 90 persen dari pendapatan mereka, kemudian jumlah itu turun menjadi 80 persen pada musim berikutnya, dan kemudian turun lagi menjadi 70 persen pada musim  2025/26,”

“Ini artinya bahwa total pengeluaran klub untuk gaji, transfer pemain, hingga komisi agen dilarang melebihi 70 persen dari pendapatan,”

“Masalahnya adalah klub-klub Italia jauh tertinggal dalam hal pendapatan, di mana mereka memiliki pendapatan yang sama dengan 20 tahun yang lalu, sementara pada periode yang sama tim-tim Inggris dan Spanyol telah menggandakan pendapatan mereka, bahkan hingga Tiga kali lipat.”

Akan ada hukuman bagi klub yang melanggar aturan seperti halnya FFP. Jangkauannya pun beragam, mulai dari denda uang hingga turun kasta kompetisi Eropa (misal dari Liga Champions dijebloskan ke Liga Europa).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*