Kepindahan Brazao dari Inter ke Santos Berisiko Gagal Karena Masalah Birokrasi

Transfer Gabriel Brazao dari Inter Milan ke Santos bisa saja kandas karena masalah birokrasi.

Hal ini menurut outlet berita Italia, Gazzetta.it, bahwa Santos sedang mendapat larangan mendatangkan pemain baru, yang bisa mencegah transfer Brazao pada jendela transfer Januari 2024 ini.

Santos harus menyelesaikan sengketa dengan mantan pelatih mereka mengenai pembayaran, sebelum merekrut pemain baru.

Dalam beberapa hari terakhir, Brazao dirumorkan akan kembali ke kampung halamannya, Brasil.

Kiper berusia 23 tahun itu menghabiskan paruh pertama musim 2023/24 ini dengan status pinjaman bersama Ternana di Serie B Italia.

Namun, ia tidak mendapat banyak menit bermain bersama klub tersebut sejauh musim ini.

Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mencari klub baru untuk sisa musim ini.

Dan raksasa Brasil, Santos tertarik untuk memboyong Brazao.

Setelah terdegradasi ke divisi Dua Brasil musim lalu, klub ikonik ini berupaya membangun kekuatan untuk mencoba promosi kembali.

Dan Brazao adalah pemain yang mereka identifikasi sebagai penguatan di posisi penjaga gawang.

Kedua klub telah melakukan negosiasi terkait formula kesepakatan transfer untuk Brazao.

Meski gagasan pinjaman pada awalnya menjadi dasar negosiasi, namun kedua klub malah mencapai kesepakatan mengenai transfer permanen Brazao.

Pemain Brasil itu akan mengakhiri kontraknya dengan Inter melalui persetujuan bersama.

Kemudian, dia akan bergabung dengan Santos sebagai agen bebas.

Dan Nerazzurri berhak atas persentase penjualan kembali sebesar 30% pada transfer Brazao di masa depan. Dengan cara ini, mereka masih bisa mendapatkan uang.

Brazao telah terbang ke Brasil untuk menyelesaikan transfer ke Santos.

Namun, pemain berusia 23 tahun itu belum bisa menuntaskan kepindahannya.

Alasannya adalah masalah birokrasi yang menghalangi Santos untuk merekrut pemain apa pun.

Yakni, FIFA telah melarang klub Brasil tersebut untuk merekrut pemain, hingga perselisihan dengan mantan pelatih mengenai pembayaran bisa teratasi.

Namun, waktu terus berjalan, dan jendela transfer Januari hampir ditutup, yang membuat kesepakatan berisiko gagal total.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*